Halaman

Minggu, 27 Mei 2012

LOADING…

Sejak kakakku *yang tinggal satu komplek denganku* memasang koneksi internet dari telpon rumahnya, keponakan ku jadi sering sekali bermain games online. Games apa saja, mulai dari balap mobil/motor, tembak-tembakan, puzzle, berkelahi, dll. Mungkin sudah semua jenis games yang dia coba akses, karena kalau mencoba bermain games dan ditengah jalan ada yang susah, dia biasanya langsung ganti ke games yang lain. Berhubung kami tinggal berdekatan, Aira sering main kerumahnya. Setiap kami kesana, keponakanku sedang asyik ngegames depan computer barunya. Aira yang penasaran, suka iseng duduk di meja computer biar bisa ngelihat lebih dekat dengan gambar hidup itu. Padahal sering aku kasih tahu, kalau mau lihat jangan terlalu dekat, nanti matanya rusak. Dasar bocah, udah dikasih tau, tetep kagak ngarti juga. Ngelihat sepupunya kaya seru maen games, Aira sewaktu-waktu pengen nyoba maen, tapi gak pernah dapet giliran. Tentu saja gak dapet giliran, lha wong sepupunya aja gak mau ngasih..:-)
Aku dirumah, tidak pernah membuka situs games dan sejenisnya, karena biasanya akan nagih. Selain itu tanpa games online pun di laptop sendiri sudah banyak games seru yang dicopy ayah dari kantornya. Aku paling maen game yang ada di laptop saja, begitu juga suamiku. Aira juga suka ikut-ikutan maen games favorit kami, Angry bird. Suatu hari, Aira pulang dari rumah kakakku dengan ayahnya. Dirumah, dia merengek minta maen games di computer kaya Aa (red:keponakanku). Dia terus merengek, ujung-ujungnya ngambek. Seperti biasa, ayah yang orangnya gak tegaan, akhirnya mengabulkan permintaan anaknya. Ayah langsung menyalakan laptop dan membuka situs yang ini , lalu memilihkan games yang bagus untuk Aira. 
Yang dipilihkan waktu itu games puzzle, tapi Aira ternyata cepat bosen, akhirnya ayah coba ngacak games yang lain. Karena koneksi internet dirumah kami Cuma pakai modem dengan salah satu provider, maka koneksinya bisa dibilang lama, tidak secepat yang digunakan di rumah kakakku. Kalau mau download games itu kan lama, suka ada loadingnya. Aira itu anaknya gak sabaran, pengen buru-buru maen games yang ditunjuknya. Kami selalu bilang “nanti de, sebentar, lagi loading..” Aira mah cuma manggut-manggut aja. Karena sering dengerin kata “LOADING”, dia jadi demam loading. Apa aja yang dilakukannya kalau lama dia selalu bilang, masih loading. Yang lucu ceritanya dia lagi pup (red: BAB), jongkoknya lama banget, sementara si kuning gak nongol-nongol. Aku yang kepegelan karena ikutan jongkok juga, otomatis nanya dong “kok lama sih de, mau pup gak kamu nya?” sambil ngeden dia jawab gini “sebentar bunda, e’e’ nya masih loading”…ya ampuun anak ini, aku yang tadinya kesel karena pegel, jadi ketawa dengernya. Padahal Aira sendiri belom tentu tahu ya artinya loading itu apa, tapi dia ngerti kalo loading itu identik dengan menunggu.

Sabtu, 26 Mei 2012

Kalau Ayah mah Baik…

Kalau ditanya soal sabar apa nggak ngurus si kecil, mungkin aku salah satu ibu yang termasuk dalam kelompok kurang sabar. Mungkin karena sifatku yang perfectionis yang mendasari itu semua. Oia, sehari-hari aku mengerjakan tugas rutin rumah tangga seorang diri,,,hiks. Boleh dibilang aku “mbak” nya rumah. Mulai dari nyapu, ngepel, nyuci piring/baju, nyetrika, masak, nyiram bunga, menggunting rumput, nguras kamar mandi, ngelap kaca, de el el *banyak juga ya tugasku* semua ku kerjakan sendiri, dan manual pula. Kami dirumah hanya tinggal bertiga, aku, suami dan Aira, anak kami yang berumur 3,5 tahun. Karena dikerjakan serba sendiri, aku jadi sangat rewel terhadap kebersihan dan kerapihan di dalam rumah. Aku yang selalu menginginkan setiap ruangan bersih, sementara aku juga punya balita di rumah, yang belom bisa kompromi sepenuhnya dalam urusan kebersihan. Kadang ada aja yang bikin aku kesel. Misalnya ketika Aira makan sendiri, lalu makanannya jatuh berantakan, aku ngomel-ngomel. Atau waktu aku lagi ngepel, dia atau suami jalan di lantai yang masih basah. Aku bisa-bisa ngomel sama mereka. Aku yang sedari kecil dididik untuk selalu rapi dan bersih, jadi kalau lihat rumah berantakan tuh kayanya risih dan pusing. Itu baru salah satu contoh ketidak sabaranku dalam mengajarkan kebersihan terhadap Aira. Entah kenapa, aku kok ga bisa ya ngomong lembut di depan anakku kalau dia berbuat kesalahan. Kalau kata ayah aku tuh stress, harus sering olahraga. Kadang aku juga suka mikir gitu, apa aku sakit jiwa ya…*hehe
Hal lain yang suka bikin aku naik darah itu kalau ngajarin Aira menulis/ mewarnai. Awalnya aku bisa menahan emosi ketika dia salah menyebutkan urutan bilangan atau mewarnai keluar garis, lama-lama aku kalah. Ujung-ujungnya ayah juga yang turun tangan. Suamiku selalu bilang kalau aku tuh harus belajar jadi ibu yang baik, lembut, dan sabar.
Ada lagi satu hal yang suka bikin kesel dari Aira. Kalau mau pipis, dia selalu nyari aku dulu untuk minta bukain celana. Padahal sudah aku bilang kalau ade mau pipis, celananya dibuka sendiri, terus ade ke kamar mandi, nanti bunda yang bersihin pipisnya (red: cebokin). Dasar namanya bocah ya, sesekali sih dia ngerti dibilang gitu, berikutnya lupa. Aku menganggap Aira manja kalau dia tidak melakukan sendiri. Jujur aja, aku paling gak bisa diganggu kalau lagi ngerjain sesuatu. Misalnya aku lagi masak, trus Aira minta pipis, aku suka suruh dia untuk segera ke kamar mandi, nanti aku nyusul, tapi maunya Aira tuh dari A-Z persiapan menuju kamar mandi itu aku yang urus. 
mirip kan kami...?
Ada satu kejadian yang bikin aku terharu..*lebay*. Ceritanya begini, suatu malam, ketika aku sedang shalat Maghrib, Aira teriak-teriak “ bun, Iya mau pipis” waktu itu aku lagi salam. Karena menurutku aku belum berdoa dan zikir, lalu dengan nada sedikit tinggi aku jawab “ Aira, kalau mau pipis dibuka celananya, trus pipis sendiri, bunda lagi shalat”. Respon Aira waktu itu diluar dugaanku, biasanya dia langsung nurut, kali ini dia bilang gini “ Kalau ayah mah baik, ngomongnya gak begitu….”nadanya sangat memelas. Astaghfirallah…aku yang denger kata-kata itu kayanya dalem banget. Mungkin Aira selama ini juga udah jenuh dengan sikapku yang suka ngomel ke dia. Langsung aku peluk dia sambil minta maaf. Aira yang masih polos, gak terlalu ngerti kali ya maksud sikapku. Dia malah ketawa-ketawa menuju kamar mandi, mungkin kalau di film Dora dia udah bilang “berhasil, berhasil, horeee”…Aira sebenernya anaknya cerdas, dia penurut juga, dasar aku nya aja yang suka gak sabaran. Sekarang sih semenjak kejadian itu, aku jadi bisa ambil hikmahnya *tsaah* Insya Alloh aku yang sekarang akan berusaha untukjadi ibu yang baik untuk Aira.
Peluk Aira…..:-)

Jumat, 25 Mei 2012

Episode rambut kriwil


Aira punya jenis rambut yang kriwil-kriwil di bawah. Rambutnya sangat halus dan tidak terlalu banyak. Tapi sekarang masih mendingan lah, dibandingkan waktu dia masih umur 1tahunan. Rambutnya dia itu berbeda jenis dengan ayah dan bundanya. Ayah lurus berombak, bundanya lurus, sementara dia kriwil-kriwil. Entah nurun dari siapa. Selidik punya selidik, ternyata waktu aku masih batita, katanya rambut aku tuh galing (red: aga keriting dikit). Kalau begitu mungkin aira juga udah besarnya bisa punya rambut lurus kali ya…(ngarep). Yang lucu kalau kita abis mandi bareng, terus bundanya kan sisiran, mungkin dia ngeliatin rambut lurus nan hitam punya bunda, dia jadi pengen. Aira suka bilang, pengen rambut kaya bunda, “Iya (red:Aira) ga mau pake rambut yang ini”..woalah ndok,ndok, disangkanya itu rambut bisa dilepas kali ya..hihi. seperti biasa, kalau punya keinginan terus kita gak ngerespon, dia akan teriak-teriak. Ujung-ujungnya mewek deh. Udah aku jelasin padahal kalau rambut setiap orang itu berbeda jenis. Coba ade lihat ayah sama bunda, rambutnya kan lain.
Berhubungan dengan rambut Aira yang kriwil alus itu, aku jadi inget waktu hamil dulu. Di trimester pertama kehamilanku, si ayah sering banget dinas keluar kota. Karena waktu itu kami sudah ngontrak, jadi kami hanya tinggal berdua di rumah mungil itu. Kalau ayah keluar kota, aku ngungsi kerumah kakakku yang tinggal di Kreo, jaraknya sekitar 2km dari tempat kami tinggal. Yang membuat aku nginep itu, bukannya karena takut dirumah sendirian, tapi sepi banget, gak ada temen. Mana kondisiku lagi berbadan dua, kalau malem lagi sering-seringnya kebelet pipis. Hubungan cerita nginep ini sama rambut kriwilnya Aira tentu saja ada. Nah, ceritanya dirumah kakakku itu tinggal adik iparnya yang masih sekolah kelas 1 SD,pada waktu itu. Setiap dia mau berangkat sekolah, aku seneng banget nyisirin rambutnya trus dikepang atau dikuncir, gimana maunya tuh anak. Namanya Lulu, dia punya jenis rambut kriwil-kriwil gitu, persis kaya Aira sekarang. Dulu, setiap kali aku nyisirin rambutnya, aku selalu bilang “iih ni rambut, enak banget sih, gampang diatur”… Aku baru ngeh kalo waktu hamil Aira dulu sering nyisirin rambut Lulu. Mungkin dari itu juga kali ya makanya sekarang rambut Aira jadi kriwil-kriwil. Gak masuk akal sih sebenernya, Cuma mitos. Tapi kadang yang mitos-mitos gitu suka ada benernya lho..

Rabu, 23 Mei 2012

SKULAH

Seminggu setelah berulang tahun, kami memutuskan untuk mendaftarkan Aira di sekolah PAUD. Karena kami merasa sudah waktunya dia kenal teman, kenal lingkungan luar dan kenal dengan alat tulis. Sebetulnya sejak umurnya masih 2tahunan dia sempat sekolah di PAUD juga. Namun karena kami pindah rumah, jadi dia berhenti, alias putus sekolah, hehe.. baru setelah mencari informasi tentang PAUD di tempat tinggal kami yang baru, kami menemukan sebuah sekolah yang letaknya agak jauh dari rumah, namanya PAUD GELORA HATI. Untuk jam sekolahnya seminggu hanya 3 hari, senin-rabu selama satu jam saja per hari nya. Lumayan lah dari pada dirumah Cuma tiduran saja. 
Pada prinsipnya kami tidak memfokuskan dia untuk bisa menulis dan membaca, membuat dia berani saja itu adalah hal yang luar biasa. Aira itu anaknya cenderung pendiam dan pemalu. Dia kalo ketemu orang baru tuh suka malu-malu dan males ngomong. Sebulan pertama sekolah, dia masih pasif. Apapun yang diperintahkan oleh bu guru, sama sekali ga mau dia ikuti, maunya duduk manis ditemani bunda di kelas. Kegiatan senam yang rutin dilakukan tiap hari rabu pun dia tidak mau gerak, Cuma berdiri diantara barisan teman yang lain. Awalnya saya merasa khawatir dengan kondisi Aira yang seperti ini, saya selalu berdiskusi dengan suami.
Guru di sekolah sebenarnya sudah memberikan pengertian pada saya, bahwa kalau anak yang baru masuk awalnya memang agak sulit untuk bisa berbaur dan masih suka “ditemani” si ibu dalam kelas, tapi nanti juga berani dengan sendirinya. Tiap hari saya ikuti perkembangan Aira di sekolah, perasaan khawatir tetap menghantui saya kala itu. Bagaimana tidak, teman-teman sekolahnya yang lain sangat aktif, entah itu dalam bernyanyi, olah raga, ataupun kegiatan lainnya seperti mewarnai atau belajar menulis. Saya sering sekali merasa iri dengan kemampuan yang dimiliki anak-anak lain. Suatu hari, bu guru memberikan jatah seragam Aira yang sudah sebulan lebih ditunggu. Kenapa sampai sebulan? Karena Aira itu murid susulan, jadi pihak sekolah memesan ulang ke penjahit langganan. Waktu itu saya ingat betul kalau seragam yang dikasih bu guru adalah seragam olah raga yang dipakai setiap hari Rabu. Besoknya, Aira datang ke sekolah sudah dengan mengenakan seragam olahraga, sama seperti teman-temannya yang lain. Seperti biasa, anak-anak dikumpulkan di halaman sekolah dengan posisi berbaris. Ketika olahraga dimulai, perlahan-lahan Aira mengikuti gerakan yang dicontohkan bu guru. Walaupun masih agak belum bersemangat, tapi hal itu tentu sangat membuatku bangga. Dia berkali-kali menoleh ke arahku, aku tersenyum sambil terus memberikan semangat untuknya. Selesai berolah raga aku peluk dia, sambil kuberikan minum. Pujian kecil aku berikan untuknya “anak pintaar, gitu doonk, bunda seneng deh lihat dede olah raga”. Dia senyum sambil malu-malu (gaya khasnya). 
mewarnai gambar di buku sekolah

berbaris saat mau senam
pertama kali dapet seragam

Setelah aku perhatikan, ternyata yang selama ini membuat Aira kurang PD adalah karena dia tidak berseragam seperti teman-teman yang lain. Karena setelah mendapatkan seragam komplit, perkembangam Aira sangat signifikan. Dia bukan hanya sudah berani berolah raga, tapi dia malah menjadikan olahraga sebagai kegiatan yang paling disukai. Sekarang, apapun yang diperintahkan ibu guru, Aira selalu mengikuti. Dia senang sekali mengikuti gerakan tarian yang diperagakan oleh bu guru. Dalam hal menulis juga dia sudah bisa menebalkan angka, mewarnai dengan rapi *tidak keluar garis* dan sudah bisa menghafal beberapa lagu, walaupun masih hapal cangkem (red: bhs. Sunda yang artinya hapal tapi masih kadang lupa). Kekhawatiranku terhadap perkembangan Aira sudah agak berkurang, walaupun masih ada sih hal lain yang tetap aku khawatirkan. Seperti bicara Aira yang masih ada beberapa kata yang dilafalkan dengan belom jelas. Soal berani ketemu orang baru, jangan ditanya. Bukan hanya berani, dia sekarang malah kelewat berani alias galak. Mungkin dia sudah punya rasa percaya diri yang tinggi, jadi kalau ketemu teman sepantarannya, dia suka aga galak dan jutek..*entah turunan siapa ya..*

Yaay! New Blogger *Edisi telat*

Aduuuh...jadi malu, hari gini baru bikin blog...:-) tapi gapapa ya, kan katanya better late than never. sebenernya dari dulu pengen banget punya blog sendiri. biar bisa curhat-curhit, pamer-pamer (haha), dan nulis apa aja yang lagi pengen ditulis. berhubung kena virus M alias malas, niat itu cuma niat, ga pernah dijalanin.  Suamiku sih sangat mendukung sekale keinginan aku buat bikin blog, katanya biar mengasah kemampuan nulisku yang bisa dibilang bakat terpendam. Jadi inget waktu zaman smp dulu, punya buku diary, yang ada gemboknya *biar ga bisa dibaca sembarang orang*. isinya macem-macem, ada tentang temen sekolah, pelajaran favorit, guru favorit, biodata temen sekolah sampe curhat yang berhubungan sama someone..cieee. hobby nulisku berlanjut sampe kuliah, dulu aku nulis dimana aja, bisa dibuku, agenda, sampe di file, dulu belom punya komputer soalnya, ada juga mesin tik *itu juga ga bisa makenya*. pernah waktu masih pacaran dulu, suamiku suka baca salah satu cerpen yang aku tulis. ceritanya sederhana sekali tentang cerita anak-anak. kata dia sih aku rada berbakat, cuma perlu banyak belajar lagi. sampe akhirnya, pas aku gak kerja lagi *jadi fulltime mom* suamiku memprasaranai aku sebuah laptop untuk mengembangkan bakatku *tsaah...tapi bukannya dipake buat nulis cerita, laptop itu aku isi dengan catatan belanja harian dan pengeluaran uang harian, maklum ibu-ibu, suka rada ngulik kalo berhubungan dengan duit. suamiku sih ga pernah nyuruh nulis lagi, mungkin dia bosen kali ya ngasih tahu aku yang terserang penyakit males. apalagi ditambah dengan koneksi internet, bukannya buat ngirim cerita ke salah satu majalah online, eeeh aku malah asyik make buat chatting, Fesbukan, terus iseng-iseng lihat lowongan kerja.
Akhirnya, suatu hari aku iseng buka blog punya salah satu temen suami. hampir tiap hari aku kunjungi blognya dia. isinya sih sederhana, cuma tentang cerita sehari-hari berhubungan dengan aktivitas dia, anaknya dan keluarganya. foto-foto terpajang di blognya, seperti blog pada umumnya lah. Abis baca-baca blog itu, aku kepikiran buat bikin blog juga, mau ikut-ikutan gitu..:-) aku minta tolong suami buat bikinin blog, tapi dia cuma bilang "ya udah bikin aja"..:-( Karena ga dibikinin juga, aku iseng googling, cari tahu gimana cara buat blog, pilihan jatuh di Blogger ini. edit ini, edit itu, coba masukkin tulisan, masukkin foto, dll. semuanya aku lakukan dengan otodidak dari bloggernya langsung, ada juga sih panduannya di sini. Makasih banyak deh buat penulis di link tadi. akhirnya, jadi juga aku punya blog. meskipun masih seadanya dan masih banyak yang belom aku ngerti, yaaa semoga semakin hari tampilan blog ku makin bagus ya...

Selasa, 22 Mei 2012

Tips sederhana Mengatasi anak batuk-pilek


Ada 6 kiat nih bunda untuk meredakan batuk-pilek pada anak:
  1.   Gunakan pengatur kelembaban udara, fungsinya dapat menurunkan kadar uap air di dalam udara, sehingga udara lebih kering
  2.   Berikan segelas air putih hangat. Karena dapat membatu melegakan tenggorokan dan saluran pernafasan yang tersumbat
  3. Gunakan alat bantu nafas, fungsinya dapat membantu melegakan saluran pernafasan kecil khususnya bagi yang punya penyakit asma 
  4. Berikan makanan hangat. Semangkuk sup atau bubur ayam bisa memberikan energy dan uapnya yang hangat bisa membantu melegakan tenggorokan dan saluran pernafasan
  5. Aromatherapy. Caranya sederhana, bisa dengan memberikan beberapa tetes minyak kayu putih ke dalam wadah yang telah diisi air panas. Taruh wadah tersebut di dalam kamar atau dekat dengan si kecil agar dia bisa menghirup bau segar dari aroma minyak kayu putih
  6. Irisan bawang merah. Ambil 2 siung bawang merah, cuci bersih, potong menjadi 2 bagian. Lalu simpan diatas wadah, letakkan di dekat si kecil saat tengah tidur.

Hati-hati Memilih Mainan Berbunyi


Sekarang, banyak banget mainan anak yang bisa mengeluarkan bunyi. Jenisnya beragam, bisa berupa mobil-mobilan, alat music, boneka, dsb. Hal yang mengejutkan, ternyata 13% dari 40 jenis mainan tersebut bisa membahayakan pendengaran anak karena volume terlalu kencang. Dan itu bisa mengakibatkan gendang telinga si kecil jadi rusak bahkan sampai tuli permanen. Berikut ada tipsnya kalau mau beli mainan yang berbunyi:
Ø  Memilih mainan yang ada pengatur volumenya

Ø  Speaker pada mainan bisa ditutup dengan selotip untuk meredam suara

Ø  Batasi anak –anak untuk bermain dengan mainan yang mengeluarkan bunyi-bunyian nyaring.
Semoga bisa bermanfaat ya bunda…
(dikutip dari majalah ayahbunda)