Halaman

Selasa, 26 Juni 2012

Tetangga oh tetangga

waktu itu, Maret 2011 kami bertiga resmi pindah kerumah baru di daerah Bintaro. kami yang sebelumnya tinggal di Meruya menempati sebuah kontrakan 3petak.Tinggal disana, tentu saja banyak kenangannya, lamanya tinggal disana seumuran dengan usia Aira. Ada perbedaan antara tinggal di perkampungan dan di perumahan. misalnya:
  1. Kurang terjalinnya keakraban antar tetangga
  2. Jarang keluar
  3. Rata-rata ibu pekerja (perumahan)
  4. Kurang peduli dengan kegiatan yang dilakukan tetangga
  5. Kalau di perkampungan, terlalu terbuka
  6. Ibu-ibu perumahan, jarang belanja di warung/tk.sayur
  7. Lebih sering ketemu si Assisten, dibanding tuan rumah
 itu ya kira-kira perbedaan antara lingkungan perumahan dan perkampungan... sebetulnya, mau akrab atau nggak nya hubungan kita dengan tetangga itu sangat tergantung dari diri kita masing-masing, istilah orang mah "gimane kitanye". menurutku, akrab dengan tetangga itu penting, apalagi aku tetangga baru disini. bukannya apa-apa, kalau udah kenal, kita mau ngapain juga enak. misalnya, ada acara dirumah,trus kita gak punya karpet banyak. bisa pinjem tetangga. kalau anak sakit, bisa minta tolong tetangga untuk pertolongan pertama seenggaknya. selain itu, mengenal tetangga sangat penting dalam hal hubungan antar sesama/solidaritas. tetangga itu bisa digolongkan sebagai orang yang paling dekat dengan kita. untuk itu, aku sebagai tetangga baru, pengen nih ngerubah kebiasaan ibu-ibu komplek  yang disebutkan di 7poin diatas. yang sudah aku jalankan sih merubah kebiasaan yang nomor 1 & 2. sebenarnya sih bukan pengen ngerubah ya, lebih tepatnya pengen mengenalkan diri...bukan cari sensasi lho..hehe
Untuk menjalankan misi no 1, aku yang notabene tetangga baru, rajin kirim makanan ke tetangga sebelah, depan rumah, serong rumah kiri-kanan. makanan yang dikirim sih macem-macem. kalau aku seringnya ngasih oleh-oleh dari kampung, atau apa aja misalnya kalau pulang jalan-jalan dari puncak,dsb. karena kita sering bagi-bagi makanan, otomatis tetangga juga demikian sama kita. meskipun niat awalnya kita bukan untuk tuker-tukeran, tapi itu udah kaya hukum alam. ada perasaan 'ga enak' kalau dikasih mulu. 
Hikmahnya, aku jadi kebagian deh tuh nyicip oleh-oleh suami mereka dari luar kota. mulai dari empek-empek, kerupuk bangka, kue melinjo, kue lapis surabaya, sampai kue tart kalau anaknya ada yang ultah. alhamdulillah...intinya apa yang kita tanam, itu yang akan kita tuai...
sampe sekarang, hubungan aku dengan tetangga sangat baik. terutama dengan tetangga serong rumah bagian depan. aku mulai akrab dengan beliau karena waktu itu kami sering keluar, jadi sering ngobrol. akhirnya sekarang suka gantian maen kerumah, sampe pernah masak kue bareng segala..hmmmm.. nikmatnya bertetangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar