Halaman

Kamis, 26 Juli 2012

Untung Rugi Belanja Online

Semenjak jejaring sosial booming, sejak itu juga lah booming para pedagang online. Barang yang dijual macem-macem. Apa aja ada, tinggal cari di kolom search, ketik barang yang kita butuhkan, langsung deh bermunculan nama-nama toko onlinenya. Siapa aja jadi gampang untuk punya toko online. Tinggal share foto produk, tawarin, terima order, terima transfer, barang bisa sampai di tangan pembeli. Apalagi dibantu dengan system dropship yang artinya si empunya toko tidak harus stok barang dirumah, tinggal pesen di supplier dan barang siap dikirim oleh supplier dengan menggunakan nama toko online kita. That’s it…simple sebenarnya. Tapi kelemahannya, kalau ternyata si supplier tidak ngasih keterangan tentang barang yang sudah sold out, sementara customer kita udah terlanjur pesen barang tsb, wah,wah, bisa gak enak kan kita sama pelanggan. Ketauan banget kalo gak nyetok dirumah. Intinya untuk jadi reseller ini, sebelumnya harus ada kesepakatan dulu mengenai stok barang dan sering bertanya aja. Sekarang masalahnya, kalau segampang itu punya toko online, jadi hampir semua pengguna facebook pengen jadi penjual, karena nyaris tanpa modal. Trus kalau semua jadi penjual, siapa yang jadi pembeli??  Jangan salah sista, pengguna jejaring sosial terutama facebook jumlahnya itu jutaan. Kalau yang jualan jumlahnya misalnya cuma ribuan, maka target pembeli masih ada ratusan ribu sebelum mencapai angka jutaan. Contohnya saya,,hehe.. meskipun sebelumnya sudah pernah membuka took online dengan system reseller dan dropship, tetep bo, kalau ngeliat barang seliweran tiap buka facebook nih mata sampe gak ngedip-ngedip, ujung-ujungnya tinggal nelen ludah sama ngelus dompet..*saking mupengnya* hahaha..
Buat saya, membuka facebook itu seperti kecanduan. Setiap kali saya membuka Mozilla, yang pertama saya buka ya si muka biru itu. Kemudian, disusul email, blog dan google. Kalau gak buka facebook kayanya ada yang ketinggalan. Memang saya banyak berteman dengan toko online, mulai dari yang menjual baju anak, perlengkapan rumah, fashion buat saya, toko tas, sepatu, sampai dekorasi rumah. Itu makanya hampir di halaman muka facebook saya ya isinya jualan semua. Malah temen yang tadinya bukan pedagang, sekarang udah berdagang. Hhhhh…tambah banyak aja ya godaan..belom lagi kalau foto barang yang dijual di tag ke album saya..wuiiih…sabar,sabar…maksudnya sabar nahan godaan belanja.
Ngomong-ngomong belanja onlen, memang punya keuntungan, diantaranya:
-          Tidak perlu pergi ke toko secara langsung
-          Cukup melihat contoh barang dari gambar/foto
-          Transaksi cukup di transfer
-          Barang diantar kerumah
Eits, selain punya keuntungan, belanja onlen pun punya kelemahan, diantaranya:
-          Barang tidak bisa dipilih secara langsung, jadi kita tidak tahu apakah barang dalam kondisi baik atau cacat
-          Bahan yang diterima kadang tidak sesuai dengan gambar
-         Karena onlen, tentunya harus diakses secara onlen, mau dari hape ataupun modem, yang pasti kondisi pulsa harus selalu memadai
-          Pengiriman barang terkadang telat, terutama karena factor cuaca, misalnya hujan, untuk para kurir yang menggunakan motor, kadang terkendala apabila banjir, jadi paket menumpuk di kargo
-    Harus selalu rajin komunikasi sama penjual, mengenai stok barang, konfirmasi transfer  dan pengiriman
-          Karena transaksi dilakukan dengan transfer, maka kondisi uang di ATM harus selalu cukup
-          Barang yang sudah diterima, tidak bisa ditukar apabila ada cacat atau tidak sesuai. Untuk itu pastikan kembali untuk mengkonfirmasi pesanan kepada penjual, agar barang tidak tertukar.
Segitu dulu kali ya tentang postingan kali ini. Oia, adapun tentang untung-rugi tersebut, itu berdasarkan pengalaman pribada saya. Semoga bermanfaat…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar